Gertak Boss, Gerbang Menuju: Buol Swasembada Pangan

    Gertak Boss, Gerbang Menuju: Buol Swasembada Pangan

    BUOL-Pangan adalah tulang punggung suatu daerah. Daerah yang kuat, adalah daerah yang stok panganya tidak saja terpenuhi, namun lebih jauh dari itu, dapat menghasilkan produktifitas dan kesejahteraan. Terlebih dengan pelajaran Covid-19 baru-baru ini pandemi menyingkap satu hal:Kedaulatan dan Ketahanan Pangan adalah kunci setiap daerah bahkan negara mesti memiliki proyeksi ketahanan pangan yang tangguh, baik saat pandemi, maupun setelahnya. Hal ini disadari oleh Bupati Buol Amirudin Rauf jauh sebelum Pandemi meyelimuti dunia, baginya Ketahanan Pangan adalah tentang hajat hidup rakyat,

    "Sejak awal saya memimpin daerah ini, hal paling utama saya lakukan adalah dengan prioritas penguatan pangan dan ekonomi rakyat. Hal ini yang mendasari lahirnya Program Percepatan Pengentasan Kemiskinan (P3K) Yang Saat itu fokus Pada Komoditi Jagung" Ujarnya "Saat ini, dalam satu tahun terakhir, bersama Perusda, kami menelurkan program Gerakan Tanam Serentak Buol Swasembada (Gertak Bos).

    Fokusnya adalah Mendorong produktifitas Petani sawah, dengan stimulus modal dan pemenuhan sarana prasarana pertanian guna mendorong pelipatgandaan produksi padi rakyat" tambahnya. Menurutnya,

    Gertak Boss adalah program yang akan meretas jalan menuju smasembada beras/Pangan. Negara dalam hal ini (pemda), hadir dalam proses produksi, baik modal, infrastruktur dan memastikan hasil produksi yang baik. "Pemda melakukan intervensi penuh baik pra, proses produksi, juga pasar. Mulai dari percetakan sawah, modal produksi lewat skema KUR Bank, juga Saprotan.

    Selain itu kata dia, saat menanam dilakukan serentak, karena hal ini akan menghindari serangan hama, sehingga hasil produksi dapat maksimal" tutur Bupati yang juga mantan dokter ini. "Alhamdulilah hasil tak menghianati proses. Contoh kasus Hasil Panen di Desa Talaki setelah di intervensi program "Gertak Boss", yakni menghasilkan 10, 2 Ton Gabah Kering Panen, dan 5, 4 Ton/Hektar Beras. Jika di rata-rata 10. 000/kg maka ada 54 Juta hasil produksi beras/hektar. Nilai tukar petani meningkat dan kesejahteraan pun ikut meningkat" sambungnya Jika di hitung laba kotornya, 54 Juta di kurangi 30% Ongkos produksi (17 Juta), maka masih tersisa Rp. 37 Juta, di bagi (4 bulan) waktu produksi sampai panen maka ada hasil produksi 9 juta/bulan bagi Petani dalam luasan 1 Hektar Hasil produksi yang maksimal ini berkat totalitas back up pemerintah dalam semua tahapan produksi, seperti bantuan benih. Lebih lanjut kata bupati, Berdasarkan data Pemda Buol untuk tahun 2020 saja Bantuan benih padi berjumlah 73. 550 kg dalam luasan lahan 2.947 hektare. Untuk Bantuan benih Jagung sendiri berjumlah 75.000 kg, dalam luasan lahan 5000 hektare. "Target jangka panjang kita untuk produksi Padi di Tahun 2022 kita dapat memproduksi 50 ribu Ton beras/Tahun, yang di tahun 2020 ini sudah mencapai angka 28. 860 Ton, sedangkan untuk produksi Jagung kita targetkan mencapai angka 100 ribu Ton di Tahun 2022" Ujarnya. Dengan progres kedua program ini, bukan hal yang mustahil menargetkan Buol swasembada pangan di Tahun 2022

    "Swasembada pangan adalah benteng pertahanan kita. Dalam kondisi apapun, bahkan jika pandemi sekalipun kita tidak akan risau dengan stok pangan kita. Justru pangan akan menjadi produktifitas daerah baik dalam aspek PAD maupun dalam Nilai Tukar Petani (NTP)" Tutur Bupati Dua Periode ini. Kebijakan ini yang dalam beberapa kesempatan di sebut oleh Bupati pengagum Amrtya Sen ini sebagai Skema Kebijakan Ekonomi Afirmatif".

    "Negara mesti hadir dalam aktifitas produksi rakyat, kita tidak bisa membiarkan rakyat berjuang sendiri melawan ketatnya persaiangan pasar dan membanjirnya komoditi luar daerah. Olehnya tujuan utama program-program untuk mewujudkan swasembada adalah memastikan "keberpihakan pemerintah baik kebijakan, anggaran, dan peningkatan pendapatan adalah untuk kesejahteraan rakyat" tutupnya***

    buol
    Rahmatsalakea

    Rahmatsalakea

    Artikel Sebelumnya

    Kapolres Buol Cek Logistik Pemilu di Kantor...

    Artikel Berikutnya

    Kapolres Buol: Tugas Kepolisian Selain Penegak...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Kunjungan Kerja Kepala Keuangan Kodam Iskandar Muda ke Korem 012/TU
    Dukung Asta Cita Presiden RI, Panglima TNI Tinjau Program Ketahanan Pangan Kodam IV/ Diponegoro
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Bakamla RI Berikan Pertolongan Medis ABK KM Lintas Samudra 2 di Perairan Natuna
    Cegah Paham Radikalisme, Polri Tekankan Pentingnya Upaya Kontra Radikal 

    Ikuti Kami